AKTUALINDO.COM, INHU - Dugaan Praktek monopoli penjualan TBS di kabupaten Indragiri hulu yg sampai saat ini terjadi tentu tidak terlepas dari dukungan maupun kerjasama dari beberapa PKS (Pabrik Kelapa Sawit) dan Pemodal besar yg ada di kabupaten Indragiri Hulu
Tujuan menguasai harga TBS tersebut tentu agar dapat dengan mudah dalam menentukan harga dan berakibat menekan para petani dan pesaing pesaing lainnya,dengan cara menetapkan DO tunggal dibeberapa PKS.
Praktek tersebut diduga menjadi cara Among dan Hotli sirait dalam menjalankan kegiatan tersebut.Beberapa dari PKS yg diduga menjadi mitra praktek monopoli tersebut adalah PT KAS (Karisma Agro Sejahtera) yg berada di batang cinaku dan PT SSR.PT KAS selama ini memang dikenal memiliki banyak permasalahan dengan masyarakat sekitarnya, terutama permasalahan pengelolaan limbah yang sering mendapat protes dari warga karena mencemari sungai disekitarnya.
Sejumlah nama pemilik modal di Indragiri Hulu, Riau diduga adalah dalang pemicu pemicu terjadinya monopoli harga buah sawit hingga harga menjadi rendah, Akibatnya, petani Sawit rugi dan harga tidak pernah standar, oleh sebab itu, salah Satu Pemerhati Hukum (PH) Riau Justin Panjaitan kembali bersuara lantang, "Jika praktek monopoli berlanjut, ekonomi masyarakat akan hancur, " katanya dengan tegas.
Selain hal hal tersebut PT KAS juga diduga tidak memiliki kebun inti sebagai syarat utama pendirian sebuah PKS,namun anehnya PKS tersebut masih terus beroperasi.
Pemasok buah utama ke PKS tersebut adalah Haryanto alias among dan Hotli sirait dengan beberapa jenis cv yg beberapa kali berganti nama dan dengan kode kode tertentu,sehingga apabila ada pemasok buah yg lain ingin memasukkan buah ke PKS itu maka dipastikan tidak mendapatkan perlakuan yg sama dan tentunya dengan harga yang berbeda.
Sumber : Pemerhati Hukum ( PH)
Justin Panjaitan
Tim Gakorpan DPD Riau
SG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar